Bagong bersedih. Tiba-tiba ia kepilih jadi wakil rakyat. Pelantikannya ya baru kemarin, sehari sebelum Unesco mengakui batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia.
Makanya, berbeda dibanding wakil-wakil rakyat lain yang pakai jas walaupun di negara tropis, walaupun panasnya kayak gini, Bagong lebih memilih pakai batik.
”Dulu Nelson Mandela yang mimpin Afrika Selatan saja gemar batik, masa’ kita malah ikut-ikutan bule mengenakan jas? Jas itu kan mestinya untuk di tempat-tempat yang hawanya dingin.”
Itu biasanya nasihat yang kerap didengarkan Bagong, bungsu Semar. Makanya, sejak tiga hari sebelum pelantikan ia rajin keluar masuk Pasar Klewer di Surakarta, mencari berbagai motif batik yang kira-kira cocok untuk dibaiat menjadi wakil rakyat.
”Kok nggak pakai jas saja. Memang iklim kita ini tropis. Tapi kan bisa pakai AC,” kata teman-teman Bagong.